magnolia ; i got you • 050
Menurut Jeongguk, hubungannya dengan Taehyung tergolong sesuatu yang sangat aneh. Entah itu pertemanan, permusuhan, atau per-per lainnya yang setiap hari selalu berubah. Dinamis. Rekan-rekan mereka berdua di kantor tak jarang berusaha untuk lebih 'mendekatkan' hubungan mereka berdua, yang pada awalnya, selalu dihindari oleh Jeongguk.
Karena menurutnya, adalah hal yang konyol jika ia jatuh cinta dengan rekan kerjanya sendiri.
Yang sialnya, omongan ucapan Jeongguk beberapa tahun lalu itu layaknya doa yang selalu ia rapalkan setiap hari.
Genap empat tahun sudah Jeongguk bergabung di perusahaan tempatnya bekerja dan bertemu dengan Taehyung beberapa bulan kemudian. Pada awalnya, Jeongguk bergabung dengan status menjadi staf marketing, yang tentu disambut dengan antusias olehnya. Saat melamar pekerjaan ke beberapa perusahaan, Jeongguk memang tidak mengharapkan apapun sama sekai. Singkat kata, ia tahu betul dirinya baru saja lulus dari jurusan Komunikasi di Universitas Indonesia, dengan program studi Marketing. Setidaknya, target Jeongguk untuk bekerja adalah mencari pengalaman untuk dirinya mengasah segala ilmu dan kemampuan yang ia dapat semasa kuliah.
Seiring berjalannya waktu, Jeongguk dipercayakan oleh perusahaan dan atasannya untuk menangani beberapa event dan program marketing untuk perusahaan. Tentu Jeongguk merasa beruntung karena dengan hal itu, basic skill yang ia miliki dalam hal networking dapat ia lakukan. Jika boleh jujur, Jeongguk bukanlah seseorang yang mudah untuk terbuka dan bercengkrama dengan orang lain. Namun ia bersyukur, lingkungan di perusahaan tempatnya bekerja ini membuatnya semakin terbuka dalam segala hal.
Maka tak heran, berkat kerja keras dan skill yang dimiliki, Jeongguk telah menjabat sebagai Head Marketing di perusahaan itu selama dua tahun. Rasanya ia tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan dan juga tantangan yang diberikan. Ia merasa belajar setiap hari. Ia pun beruntung memiliki atasan yang mendukungnya mengeksplor kemampuannya. 'Pak Bos', begitu sebutan pemilik perusahaan tersebut memang cukup dekat dengan para timnya dan selalu berusaha untuk menciptakan suasana yang damai dan positif.
Sampai pada akhirnya, Taehyung 'hadir' dalam 'ring' hidupnya, layaknya hujan badai di siang hari yang terik.
Hidupnya terlalu berwarna. Seperti pelangi.
Semua itu berawal saat setahun lalu, atasannya mulai mengekspansi bisnisnya yang membutuhkan Jeongguk sebagai pengendali marketing dalam project baru mereka, dan Taehyung, yang merupakan Head Graphic Designer perusahaan itu. Setelah Taehyung lulus dari jurusan desain grafis di Institut Teknologi Bandung (ITB), ia sempat bekerja di beberapa agensi sampai akhirnya bergabung di perusahaan tempatnya bekerja sekarang.
Setelah sekitar enam bulan bekerja, Taehyung merasa membutuhkan bantuan dan akhirnya mengajak sahabatnya, Jimin, untuk bergabung. Saat itu, Jimin sedang dalam ambang resign dari tempat lamanya bekerja, karena beberapa hal yang semakin lama membuat sahabat Taehyung itu merasa tidak cocok. Akhirnya dengan berbagai proses dan interview, Jimin bergabung menjadi karyawan tetap dan di-assign untuk bekerja satu tim secara permanen dengan Taehyung.
Pada project pertama mereka, Jeongguk dan Taehyung ditunjuk oleh atasan mereka untuk menjadi penanggung jawab. Tidak membutuhkan waktu lama, hanya satu bulan mereka habiskan untuk berkomunikasi dan berkoordinasi secara intens satu sama lain hingga pilot project itu selesai. Hasil yang memuaskan dan banjir pujian tentu langsung dikantongi, menjadi poin penting dalam resume pribadi mereka yang wajib untuk dibanggakan.
Dalam kurun waktu satu bulan, Taehyung dan juga Jeongguk benar-benar lengket. Chemistry, komunikasi, dan kerja sama mereka seringkali dipuji oleh Steve, atasan mereka sekaligus pemilik perusahaan, bahkan rekan kerja satu lantai mereka. Tak terkecuali Jimin, yang selalu berperan sebagai 'pemanis' dalam hubungan profesional mereka. Jeongguk merasa beruntung, memiliki rekan kerja yang satu 'frekuensi' dengannya. Hal itu membuatnya merasa nyaman. Sebenarnya.
Namun Taehyung, seorang pria yang lebih tua dari Jeongguk dua tahun usianya, memang terkenal diantara mereka sangat jahil. Tak jarang keduanya tidak sengaja 'bertengkar', karena Taehyung mengusili Jeongguk hingga membuatnya kesal. Jimin seringkali menjadi 'penengah' jika kedua temannya itu sudah mulai meninggikan nada bicaranya saat berargumen. Sebenarnya, semua pertengkaran mereka berawal dari sahut-menyahut tentang hal yang sepele. Jeongguk yang tidak mau kalah, dan Taehyung yang tidak pernah menyerah dalam menjahilinya, membuat mereka sering 'bertengkar' hebat.
Dari sanalah, perjalanan 'cinta' mereka dimulai.